Sabtu, 27 September 2014

aktivitas 1.1 pkn jawaban smp kelas 8 buku ppkn kurnas

Aktivitas 1.1
Setelah kalian mencari informasi dengan membaca wacana materi di atas dan sumber belajar lain, tulislah apa yang sudah kalian ketahui tentang BPUPKI, seperti:
1. Pembentukan BPUPKI
2. Keanggotaan BPUPKI
3. Tugas BPUPKI
2. Sidang BPUPKI
Kalian dapat menambahkan semua informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tentang BPUPKI.

Jawaban:
1. Pembentukan BPUPKI:
Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942. Semboyan “Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia” didengungkan oleh Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Sejak berkuasa di Indonesia, Jepang dengan segala cara menguras kekayaan dan tenaga rakyat Indonesia yang menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Penjajahan oleh Belanda dan Jepang menimbulkan penderitaan yang dalam bagi bangsa Indonesia. Namun, penderitaan tersebut tidak menyurutkan semangat bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Berbagai upaya dilakukan bangsa Indonesia dengan menyusun barisan dan bersatu padu mewujudkan kemerdekaan yang dicita-citakan. Pada bulan September 1944, Perdana Menteri Jepang, Koiso, dalam sidang parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Tindak lanjut dari janji tersebut, pada tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI). BPUPKI beranggotakan 62 orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu: Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang dasar negara. Sedangkan sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan undang-undang dasar. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung “Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu dikenal dengan sebutanGedung Pancasila.
Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut oleh rakyat Indonesiasebagai penyerbu negara mereka, sehingga pada tanggal 1 Maret 1945 pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa, Jenderal Kumakichi Harada, mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas menyelididki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, yang dinamakan "Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakai. Pembentukan BPUPKI juga untuk menyelidiki, mempelajari dan memepersiapakan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara Indonesia merdeka.BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisar Jepang, Kaisar Hirohito. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dari golongan nasionalis tua, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI dengan didampingi oleh dua orang ketua muda (wakil ketua), yaitu Raden Pandji Soeroso danIchibangase Yosio (orang Jepang). Selain menjadi ketua muda, Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata usaha BPUPKI (semacam sekretariat) dibantuMasuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo. BPUPKI sendiri beranggotakan 67 orang, yang terdiri dari: 60 orang anggota aktif adalah tokoh utama pergerakan nasional Indonesia dari semua daerah dan aliran, serta 7 orang anggota istimewa adalah perwakilan pemerintah pendudukan militer Jepang, tetapi wakil dari bangsa Jepang ini tidak mempunyai hak suara (keanggotaan mereka adalah pasif, yang artinya mereka hanya hadir dalam sidang BPUPKI sebagai pengamat saja).

TARIAN KATREJI

TARIAN KATREJI

Tari Katreji adalah tarian asal Portugis dipakai untuk acara ramah tamah.Tarian ini juga merupakan penggambaran pergaulan anak muda. Tari Katreji dimainkan secara berpasangan antara wanita dan pria dengan gerakan bervariasi yang enerjik dan menarik. Katreji adalah tarian pergaulan yang mengalami akulturasi dengan budaya Barat. Dalam pesta-pesat rakyat di Ambon, tradisi tari bersama ini lazim dilakukan. Mereka berdansa berpasang-pasangan, suami dengan istri, orang tua dengan anak, adik dengan kakak, atau pemuda dengan teman atau pacarnya, bahkan sampai anak-anak kecil. Dengan diiringi musik bergaya Hawaiian, para tamu berdansa tertib, sepertinya mereka sudah saling memahami gerakan masing-masing. Dalam tarian Katreji, banyak jenis gerakan dilakukan. Tarian pembukanya disebut mars, seperti dansa tapi dilakukan secara cepat.

Tari Katreji, Maluku


Tari ini hampir sama dengan tari-tarian Eropa pada umumnya karena Katreji juga merupakan suatu akulturasi dari budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku. Hal ini lebih nampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu proses biligualisme. Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa dan bas gitar, dengan pola rithme musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Hal ini lebih nampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola     lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu proses biligualisme.  Selain Katreji, pengaruh Eropa yang terkenal adalah Polonaise yang biasanya dilakukan orang Maluku pada saat kawinan oleh setiap anggota pesta tersebut dengan berpasangan, membentuk formasi lingkaran serta melakukan gerakan-gerakan ringan yang dapat diikuti setiap orang baik tua maupun muda. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh masyarakat Maluku sampai sekarang.                       


Tarian ini biasanya dibawakan saat pembukaan pesta seperti kawinan, perayaan hari-hari besar Maluku atau perayaan/upacara adat. Katereji adalah tarian pergaulan yang mengalami akulturasi dengan budaya Barat. Dalam pesta-pesat rakyat di Ambon, tradisi tari bersama ini lazim dilakukan. Mereka berdansa berpasang-pasangan, suami dengan istri, orang tua dengan anak, adik dengan kakak, atau pemuda dengan teman atau pacarnya, bahkan sampai anak-anak kecil. Dengan diiringi musik bergaya Hawaiian, para tamu berdansa tertib, sepertinya mereka sudah saling memahami gerakan masing-masing. Dalam tarian Katereji, banyak jenis gerakan dilakukan. Tarian pembukanya disebut mars, seperti dansa tapi dilakukan secara cepat.










Alat-alat musik yang di pakai:

1. 

Suling bambu

2.  Ukulele

3. 

Biola

4. 

Tifa




5. 

Bas gitar






  Katreji zaman sekarang berfariasi bentuk gerakannya. Ini di lakukan agar orang yang menarikan-nya lebih mudah di tarikan, lebih mudah di mengerti langsung gerakannya dan lebih kreatif dan lebih asyik untuk di mainkan secara bersama-sama. Menari tarian katreji akan lebih seru lagi jika ditemani oleh musik yang seru dan asyik untuk di dengar dan di tarikan. Saat ini sekolah-sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas juga menyukai tarian. Orang-orang tua juga ikut menyukai gerakan ini dan memodifikasinya dengan gaya-gaya senam atau tarian yang lainnya.





  Foto-foto diatas memperlihatkan para orang tua yang tidak mau ketinggalan untuk memperlihatkan kelincahan mereka dalam menarikan tarian yang satu ini. Tetapi kita anak-anak juga tidak boleh kalah. Kita bukan hanya harus menyukainya. Tetapi kita harus melestarikan kebudayaan ini. Jangan sampai tarian katreji menjadi hilang atau lenyap oleh kebudayaan luar negri yang merajalela di zaman ini. Kita sebagai penerus bangsa haruslah mengajari kepada adik-adik kita tentang tarian katreji ini yang berasal dari maluku.



Tarian katreji ini mempunyai manfaat seperti:
1.   Memperlihatkan kekompakkan dalam menari.

2.   Meper-erat kebersamaan.

3.   Membuat badan menjadi lebih terlatih dalam menarikan tarian yang bernada cepat dan tidak dapat di ikuti.


4.   Orang tua dapat ikut serta dalam menarikan tarian ini tanpa kesulitan.




  Kita haruslah melestarikan tarian katreji ini. Sebab tarian katreji ini hampir punah atau tidak ada lagi. Orang maluku juga hampir tidak menarikan tarian ini lagi. Oleh karena itulah kita sebagai penerus bangsa harus melestarikan tarian katreji ini. Sekian pengetahuan dari tarian katreji ini. Terimakasih.
Today I will going to talk about Aikatsu! For those who don’t know what Aikatsu is, this is the success story of young girls that are aiming to become top idols! Apparently, these young idols produce themselves using the Aikatsu Cards, and they work hard to be idols as they challenge countless auditions like Fashion, Entertainment and even Love! You will get to see everything girls dream of.


The story line: “My hard work as an idol starts now, in Aikatsu!”  Ichigo Hoshimiya is a regular and ordinary middle school girl, but when her best friend Aoi invites her to join the idol training academy/starlight academy and herwhole world turned upside down as she encounters different rivals as well as she learns what it takes to be an idol. She uses her Aikatsu Cards to challenge countless auditions. And this starts Ichigo’s bright and happycareer!

Characters:



Ichigo Hoshimiya – A middle school freshman. She once joins Starlight Academy and her career as an idol begins in there. She is a total novice but she’s also optimistic and she really works hard to let her talent bloom. She doesn’t know much about the entertainment world but she always has her best friend Aoi to teach her.




Aoi Kiriya – Aoi is Ichigo’s best friend since they were young. She’s bright, calm and good at analyzing. She’s well informed on the entertainment field, so Ichigo calls her “Idol Professor” . She joinedStarlight Academy together with Ichigo.






Ran Shibuki – Ran is one of Ichigo and Aoi’s classmates in Starlight Academy. She’s been involved in entertainment since she was little, that’s why she considers herself a professional and acts mature. She can be a bit of a wolf but she’s also candid with a good and caring personality.





Mizuki Kanzaki – Mizuki is the top student in Starlight Academy, priding herself on her ability and the top idol. She has an elegant smile and Ichigo admires her.





Rabu, 24 September 2014

1.    Tanah Vulkanis
Ø Tanah Andosol
Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan
Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur
Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara
Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
Ø Tanah Regosol
Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar
Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah
Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa
Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
Ø Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah
Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija
Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan

2.    Tanah Organosol
Ø Tanah Humus
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik
Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian
Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
Ø Tanah Gambut
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa)
Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan

3.    Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar
Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan
Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera


4.    Tanah Podzol
Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija
Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua

5.    Tanah Laterit
Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap
dan mengalir ke dalam tanah
Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian
Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara

6.    Tanah Mergel
Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan
Ciri-ciri : tidak subur
Pemanfaatannya : untuk hujan jati
Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah,
Kediri, Madiun, Nusa Tenggara

7.    Tanah Terarosa (Kapur)
Ø Tanah Renzina
Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara
Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati
Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta
Ø Tanah Mediteran
Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen
Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur
Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati
Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera




(Sumber : http://geografi-geografi.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-tanah-di-indonesia.html)
Resepdonatkentang
ResepBahanDonatKentang :
  • tepungterigu protein tinggi 400 gram
  • tepungkentang 100 gram
  • ragiinstan 7 gram
  • bread improver 5 gram
  • gulapasir 80 gram
  • garam 8 gram
  • kuningtelur 2 butir
  • susucair 275 ml
  • mentega 35 gram
Cara MembuatDonatKentang :
  1. Campursemuabahankering, aduk rata.
  2. Masukkankuningtelur, tuangisusucair. Ulenihingga rata. Tambahkanmentega, ulenihinggakalis.
  3. Diamkanselamakuranglebih 30 menit (mengembang 2 kali lipatnya), buang gas dalanadonan.
  4. Pipihkanadonanhinggasetebal 1 cm.
  5. Cetakadonansesuaiselera. Kembangkankembaliselamakuranglebih 20 menit.
  6. Panaskanminyak, gorenghinggakuningkecoklatan. Angkat.
  7. Donatsiapdihiasdandisajikan.

Untuk 15 buah

Senin, 22 September 2014

SUKU
Suku adalah bagian dari sesuatu, misalnya:
Ø suku bangsa
Ø suku dinas
Ø suku cadang
Suku bangsa memiliki struktur sosial yang jelas dan tertata baik sejak dulu kala, khususnya di antara masyarakat Maluku, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Kepulauan Timor dan Tanah Papua.
Dalam pengertian suku bangsa, Suku ialah unit sosial MADAT tertinggi, yang terdiri dari satu atau lebih marga (dalam Bahasa Ambon) dikenal sebagai mataruma). Setiap marga atau mataruma atau fam memiliki minimal satu keluarga .Dalam kasus unik, khususnya di antara bangsa Papua ada contoh di mana satu marga hanya terdiri dari satu keluarga atau satu Suku memiliki satu marga saja.
Di Sumatera Barat, suku merupakan sebutan untuk bagian-bagian dari suku Minang seperti suku Sikumbang dan lain-lain. Suku dalam pengertian ini setara dengan marga dalam suku Batak atau mataruma dalam Suku Ambon. Adapun di Sumatera Selatan, terdapat berbagai macam suku dari yang suku - suku kecil mapupun suku - suku besar. Di Kabupaten Lahat terdapat suku Besemah, suku Lintang, suku Gumai dan berbagai macam nama suku - suku lainnya. Sama dengan daerah Sumatera Barat, suku dalam pengertian ini setara dengan marga dalam suku Batak. Dalam hal ini kata suku harus dibedakan dengan istilah suku bangsa atau kelompok etnik. Istilah kelompok etnik (ethnic group) juga kurang tepat menggambarkan suatu suku bangsa.


RAS
Ras (dari bahasa Prancis race, yang sendirinya dari bahasa Latin radix, "akar") adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi. Di awal abad ke-20 istilah ini sering digunakan dalam arti biologis untuk menunjuk populasi manusia yang beraneka ragam dari segi genetik dengan anggota yang memiliki fenotipe (tampang luar) yang sama. Arti "ras" ini masih digunakan dalam antropologi forensik (dalam menganalisa sisa tulang), penelitian biomedis dan kedokteran berdasarkan asal-usul.


AGAMA
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.


BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.


JENIS KELAMIN (GENDER)

Jenis kelamin dikaitkan pula dengan aspek gender, karena terjadi diferensiasi peran sosial yang dilekatkan pada masing-masing jenis kelamin. Pada masyarakat yang mengenal "machoisme", umpamanya, seorang laki-laki diharuskan berperan secara maskulin ("jantan" dalam bahasa sehari-hari) dan perempuan berperan secara feminin. Sebagai contoh, tidak ada tempat bagi seorang laki-laki yang sehari-harinya mencuci piring/pakaian karena peran ini dianggap dalam masyarakat itu sebagai peran yang harus dilakukan perempuan (peran feminin).
Nama Daerah
Jakarta
Luas Wilayah
661,52 km²
Sejarah Daerah
Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942),Jakarta Toko Betsu Shi (1942-1945) dan Djakarta (1945-1972).
Budaya Daerah
Rumah adat asal Jakarta bernama rumah kebaya, tarian adat asal Jakarta bernama Tari Topeng, kesenian yang berasal dari Jakarta bernama ondel-ondel, alat musik khas Jakarta bernama Gambang Kromong.
Potensi Daerah
pengembangan industri kecil bahkan sampai dengan pangsa ekspor

No.
Nama Provinsi
Luas Wilayah
Ibu Kota
1
Nanggroe Aceh Darussalam
57.956,00 km2
Banda Aceh
2
Sumatra Utara
72.981,23 km2
Medan
3
Sumatra  Barat
42.012,89 km2
Padang
4
Riau
87.023,66 km2
Pekanbaru
5
Kepulauan Riau
8.201,72 km2
Tanjung Pinang
6
Kepulauan Bangka Belitung
16.424,06 km2
Pangkal Pinang
7
Jambi
50.058,16 km2
Jambi
8
Sumatra Selatan
91.592,43 km2
Palembang
9
Bengkulu
19.919,33 km2
Bengkulu
10
Lampung
34.623,80 km2
Bandar Lampung
11
DKI Jakarta
664,01 km2
Jakarta
12
Jawa Barat
35.377,76 km2
Bandung
13
Banten
9.662,92 km2
Serang
14
Jawa Tengah
32.800,69 km2
Semarang
15
DI Yogyakarta
3.133,15 km2
Yogyakarta
16
Jawa Timur
47.799,75 km2
Surabaya
17
Bali
5.780,06 km2
Denpasar
18
Nusa Tenggara Barat
18.572,32 km2
Mataram
19
Nusa Tenggara Timur
48.718,10 km2
Kupang
20
Kalimantan Barat
147.307,00 km2
Pontianak
21
Kalimantan Tengah
153.564,50 km2
Palangkaraya
22
Kalimantan Selatan
38.744,23 km2
Banjarmasin
23
Kalimantan Timur
204.534,34 km2
Samarinda
24
Kalimantan Utara
75.467,70 km2
Tanjung Selor
25
Sulawesi Utara
13.851,64 km2
Manado
26
Gorontalo
11.257,07 km2
Gorontalo
27
Sulawesi Tengah
61.841,29 km2
Palu
28
Sulawesi Tenggara
38.067,70 km2
Kendari
29
Sulawesi Selatan
46.717,48 km2
Makassar
30
Sulawesi Barat
16.787,18 km2
Mamuju
31
Maluku
46.914,03 km2
Ambon
32
Maluku Utara
31.982,50 km2
Ternate
33
Papua
319.036,05 km2
Jayapura
34
Papua Barat
99.671,63 km2
Manokwari

1.       Provinsi hasil pemekaran
2.       Jumlah penduduk dari 10 provinsi di Indonesia
3.       Hubungan antara jumlah penduduk dan luas wilayah terhadap potensi dan ancaman dalam pembangunan daerah adalah


Ø Pasal 18 :
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabu-paten, dan kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pem-bantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Ø Pasal 18A :
 (1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhati-kan kekhususan dan keragaman daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
Ø Pasal 18B :

(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.