Sabtu, 27 September 2014

TARIAN KATREJI

TARIAN KATREJI

Tari Katreji adalah tarian asal Portugis dipakai untuk acara ramah tamah.Tarian ini juga merupakan penggambaran pergaulan anak muda. Tari Katreji dimainkan secara berpasangan antara wanita dan pria dengan gerakan bervariasi yang enerjik dan menarik. Katreji adalah tarian pergaulan yang mengalami akulturasi dengan budaya Barat. Dalam pesta-pesat rakyat di Ambon, tradisi tari bersama ini lazim dilakukan. Mereka berdansa berpasang-pasangan, suami dengan istri, orang tua dengan anak, adik dengan kakak, atau pemuda dengan teman atau pacarnya, bahkan sampai anak-anak kecil. Dengan diiringi musik bergaya Hawaiian, para tamu berdansa tertib, sepertinya mereka sudah saling memahami gerakan masing-masing. Dalam tarian Katreji, banyak jenis gerakan dilakukan. Tarian pembukanya disebut mars, seperti dansa tapi dilakukan secara cepat.

Tari Katreji, Maluku


Tari ini hampir sama dengan tari-tarian Eropa pada umumnya karena Katreji juga merupakan suatu akulturasi dari budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku. Hal ini lebih nampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu proses biligualisme. Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa dan bas gitar, dengan pola rithme musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Hal ini lebih nampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola     lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu proses biligualisme.  Selain Katreji, pengaruh Eropa yang terkenal adalah Polonaise yang biasanya dilakukan orang Maluku pada saat kawinan oleh setiap anggota pesta tersebut dengan berpasangan, membentuk formasi lingkaran serta melakukan gerakan-gerakan ringan yang dapat diikuti setiap orang baik tua maupun muda. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh masyarakat Maluku sampai sekarang.                       


Tarian ini biasanya dibawakan saat pembukaan pesta seperti kawinan, perayaan hari-hari besar Maluku atau perayaan/upacara adat. Katereji adalah tarian pergaulan yang mengalami akulturasi dengan budaya Barat. Dalam pesta-pesat rakyat di Ambon, tradisi tari bersama ini lazim dilakukan. Mereka berdansa berpasang-pasangan, suami dengan istri, orang tua dengan anak, adik dengan kakak, atau pemuda dengan teman atau pacarnya, bahkan sampai anak-anak kecil. Dengan diiringi musik bergaya Hawaiian, para tamu berdansa tertib, sepertinya mereka sudah saling memahami gerakan masing-masing. Dalam tarian Katereji, banyak jenis gerakan dilakukan. Tarian pembukanya disebut mars, seperti dansa tapi dilakukan secara cepat.










Alat-alat musik yang di pakai:

1. 

Suling bambu

2.  Ukulele

3. 

Biola

4. 

Tifa




5. 

Bas gitar






  Katreji zaman sekarang berfariasi bentuk gerakannya. Ini di lakukan agar orang yang menarikan-nya lebih mudah di tarikan, lebih mudah di mengerti langsung gerakannya dan lebih kreatif dan lebih asyik untuk di mainkan secara bersama-sama. Menari tarian katreji akan lebih seru lagi jika ditemani oleh musik yang seru dan asyik untuk di dengar dan di tarikan. Saat ini sekolah-sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas juga menyukai tarian. Orang-orang tua juga ikut menyukai gerakan ini dan memodifikasinya dengan gaya-gaya senam atau tarian yang lainnya.





  Foto-foto diatas memperlihatkan para orang tua yang tidak mau ketinggalan untuk memperlihatkan kelincahan mereka dalam menarikan tarian yang satu ini. Tetapi kita anak-anak juga tidak boleh kalah. Kita bukan hanya harus menyukainya. Tetapi kita harus melestarikan kebudayaan ini. Jangan sampai tarian katreji menjadi hilang atau lenyap oleh kebudayaan luar negri yang merajalela di zaman ini. Kita sebagai penerus bangsa haruslah mengajari kepada adik-adik kita tentang tarian katreji ini yang berasal dari maluku.



Tarian katreji ini mempunyai manfaat seperti:
1.   Memperlihatkan kekompakkan dalam menari.

2.   Meper-erat kebersamaan.

3.   Membuat badan menjadi lebih terlatih dalam menarikan tarian yang bernada cepat dan tidak dapat di ikuti.


4.   Orang tua dapat ikut serta dalam menarikan tarian ini tanpa kesulitan.




  Kita haruslah melestarikan tarian katreji ini. Sebab tarian katreji ini hampir punah atau tidak ada lagi. Orang maluku juga hampir tidak menarikan tarian ini lagi. Oleh karena itulah kita sebagai penerus bangsa harus melestarikan tarian katreji ini. Sekian pengetahuan dari tarian katreji ini. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar