SUKU
Suku adalah bagian dari sesuatu, misalnya:
Ø suku bangsa
Ø suku dinas
Ø suku cadang
Suku bangsa memiliki struktur sosial yang jelas dan tertata baik sejak dulu
kala, khususnya di antara masyarakat Maluku, Sumatera Utara, Sulawesi Utara,
Nusa Tenggara, Kepulauan Timor dan Tanah Papua.
Dalam pengertian suku bangsa, Suku ialah unit sosial MADAT tertinggi, yang
terdiri dari satu atau lebih marga (dalam Bahasa Ambon) dikenal sebagai
mataruma). Setiap marga atau mataruma atau fam memiliki minimal satu keluarga
.Dalam kasus unik, khususnya di antara bangsa Papua ada contoh di mana satu
marga hanya terdiri dari satu keluarga atau satu Suku memiliki satu marga saja.
Di Sumatera Barat, suku merupakan sebutan untuk bagian-bagian dari suku
Minang seperti suku Sikumbang dan lain-lain. Suku dalam pengertian ini setara
dengan marga dalam suku Batak atau mataruma dalam Suku Ambon. Adapun di
Sumatera Selatan, terdapat berbagai macam suku dari yang suku - suku kecil
mapupun suku - suku besar. Di Kabupaten Lahat terdapat suku Besemah, suku
Lintang, suku Gumai dan berbagai macam nama suku - suku lainnya. Sama dengan
daerah Sumatera Barat, suku dalam pengertian ini setara dengan marga dalam suku
Batak. Dalam hal ini kata suku harus dibedakan dengan istilah suku bangsa atau
kelompok etnik. Istilah kelompok etnik (ethnic group) juga kurang tepat
menggambarkan suatu suku bangsa.
RAS
Ras (dari bahasa Prancis race, yang
sendirinya dari bahasa Latin radix, "akar") adalah suatu sistem
klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau
kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal usul geografis, tampang
jasmani dan kesukuan yang terwarisi. Di awal abad ke-20 istilah ini sering
digunakan dalam arti biologis untuk menunjuk populasi manusia yang beraneka
ragam dari segi genetik dengan anggota yang memiliki fenotipe (tampang luar)
yang sama. Arti "ras" ini masih digunakan dalam antropologi forensik
(dalam menganalisa sisa tulang), penelitian biomedis dan kedokteran berdasarkan
asal-usul.
AGAMA
Agama adalah sebuah koleksi
terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama
memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan
makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari
keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas,
etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan,
ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Banyak agama yang mungkin telah
mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan
kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktek agama
juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau
dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan
pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek
lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.
BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
JENIS
KELAMIN (GENDER)
Jenis kelamin dikaitkan pula dengan
aspek gender, karena terjadi diferensiasi peran sosial yang dilekatkan pada
masing-masing jenis kelamin. Pada masyarakat yang mengenal "machoisme",
umpamanya, seorang laki-laki diharuskan berperan secara maskulin
("jantan" dalam bahasa sehari-hari) dan perempuan berperan secara
feminin. Sebagai contoh, tidak ada tempat bagi seorang laki-laki yang
sehari-harinya mencuci piring/pakaian karena peran ini dianggap dalam
masyarakat itu sebagai peran yang harus dilakukan perempuan (peran feminin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar