Aktivitas 1.1
Setelah kalian mencari informasi
dengan membaca wacana materi di atas dan sumber belajar lain, tulislah apa yang
sudah kalian ketahui tentang BPUPKI, seperti:
1. Pembentukan BPUPKI
2. Keanggotaan BPUPKI
3. Tugas BPUPKI
2. Sidang BPUPKI
Kalian dapat menambahkan semua
informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tentang BPUPKI.
Jawaban:
1. Pembentukan BPUPKI:
Jepang mulai
menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang
Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942. Semboyan “Jepang Pelindung Asia, Jepang
Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia” didengungkan oleh Jepang untuk menarik simpati
rakyat Indonesia. Sejak berkuasa di Indonesia, Jepang dengan segala cara
menguras kekayaan dan tenaga rakyat Indonesia yang menimbulkan kesengsaraan
bagi rakyat Indonesia. Penjajahan oleh Belanda dan Jepang menimbulkan
penderitaan yang dalam bagi bangsa Indonesia. Namun, penderitaan tersebut tidak
menyurutkan semangat bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Berbagai upaya
dilakukan bangsa Indonesia dengan menyusun barisan dan bersatu padu mewujudkan kemerdekaan
yang dicita-citakan. Pada bulan September 1944, Perdana Menteri Jepang, Koiso,
dalam sidang parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Tindak lanjut dari janji tersebut, pada tanggal 1 Maret 1945, Jepang
mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI). BPUPKI beranggotakan 62 orang
yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan 7 orang anggota perwakilan
dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua
wakil ketua, yaitu: Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.BPUPKI
mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak
resmi. Sidang resmi pertama tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas
tentang dasar negara. Sedangkan sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai
dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan undang-undang dasar. Sidang
BPUPKI dilaksanakan di gedung “Chuo Sangi In”, dan kini gedung itu dikenal
dengan sebutanGedung Pancasila.
Kekalahan Jepang dalam
perang Pasifik semakin
jelas, Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan
bahwa Indonesia akan
dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap
tentara Sekutu akan
disambut oleh rakyat Indonesiasebagai
penyerbu negara mereka, sehingga pada tanggal 1 Maret 1945 pimpinan
pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa, Jenderal
Kumakichi Harada, mengumumkan
dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas menyelididki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia, yang dinamakan "Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia" (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakai.
Pembentukan BPUPKI juga untuk menyelidiki, mempelajari dan memepersiapakan
hal-hal penting lainnya yang terkait dengan masalah tata pemerintahan guna
mendirikan suatu negara Indonesia merdeka.BPUPKI
resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang
tahun kaisar Jepang, Kaisar Hirohito. Dr. Kanjeng
Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dari golongan nasionalis tua, ditunjuk menjadi ketua
BPUPKI dengan didampingi oleh dua orang ketua muda (wakil ketua), yaitu Raden Pandji Soeroso danIchibangase
Yosio (orang Jepang). Selain menjadi ketua
muda, Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata usaha BPUPKI
(semacam sekretariat) dibantuMasuda
Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo. BPUPKI sendiri beranggotakan 67 orang, yang terdiri
dari: 60 orang anggota aktif adalah tokoh utama pergerakan nasional Indonesia dari
semua daerah dan aliran, serta 7
orang anggota istimewa adalah
perwakilan pemerintah pendudukan militer Jepang, tetapi wakil dari
bangsa Jepang ini
tidak mempunyai hak suara (keanggotaan mereka adalah pasif, yang artinya mereka
hanya hadir dalam sidang BPUPKI sebagai pengamat saja).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar